Banyak produk pemutih
yang mengandung Merkuri, atau air
raksa (Hg) sebagai zat aktifnya.
Biasanya dalam bentuk merkuri (II) klorida, atau dalam bentuk merkuri amoniak.
Biasanya produk mengandung merkuri kerjanya cepat banget untuk mutuhkan kulit.
Hmmm...Memang cepet sich... tapi ngeri lho efeknya...
Namanya tidak secantik efeknya hihihi...
Efeknya biasanya baru dirasakan setelah jangka waktu pemakaian yang lama.
walaupun hanya dioleskan di kulit, merkuri ini mampu menembus sistem peredaran manusia,
sehingga bisa beredar ke seluruh tubuh dan akhirnya ter-deposit di jaringan syaraf !
Akibatnya, bisa terjadi gangguan sistem syaraf, diantaranya insomnia, pikun, gangguan emosi, gangguan penglihatan, gerakan tangan yang abnormal (ataxia), sampai dengan tumor ataupun kanker
Walah...
Siapa jugaaa yang mau putih cantik tapi efeknya ngeri seperti ituuu...
Apalagi, merkuri itu sangat sulit dikeluarkan dari tubuh.
Merkuri bisa dikeluarkan dari tubuh setelah 27 tahun!
Biasanya dalam bentuk merkuri (II) klorida, atau dalam bentuk merkuri amoniak.
Biasanya produk mengandung merkuri kerjanya cepat banget untuk mutuhkan kulit.
Hmmm...Memang cepet sich... tapi ngeri lho efeknya...
Namanya tidak secantik efeknya hihihi...
Efeknya biasanya baru dirasakan setelah jangka waktu pemakaian yang lama.
walaupun hanya dioleskan di kulit, merkuri ini mampu menembus sistem peredaran manusia,
sehingga bisa beredar ke seluruh tubuh dan akhirnya ter-deposit di jaringan syaraf !
Akibatnya, bisa terjadi gangguan sistem syaraf, diantaranya insomnia, pikun, gangguan emosi, gangguan penglihatan, gerakan tangan yang abnormal (ataxia), sampai dengan tumor ataupun kanker
Walah...
Siapa jugaaa yang mau putih cantik tapi efeknya ngeri seperti ituuu...
Apalagi, merkuri itu sangat sulit dikeluarkan dari tubuh.
Merkuri bisa dikeluarkan dari tubuh setelah 27 tahun!
2.
Hydroquinon
Zat ini diperbolehkan Food
and Drug Administration (FDA).
hanya saja pemakaiannya sangat dibatasi, maksimal hanya 2% saja..
Akan tetapi hidrokuinon di-banned di Perancis
karena khawatir akan risikonya sebagai carcinogen (penyebab kanker)
Kalau di Indonesia, produk yang mengandung Hidrokuinon diperbolehkan dengan batas tertentu,
tetapi tidak boleh masuk dalam kategori kosmetik..< Lha... terus???
"Masuknya dalam kategori obat-obatan" kata seorang penyuluh dari BPPOM "dan tidak boleh dijual bebas"
jadi dengan kata lain harus dibeli di apotek.
Hidrokuinon merupakan inhibitor kuat terhadap produksi melanin.
Akan tetapi hidrokuinon ini bisa menimbulkan iritasi.
dan strukturnya tidak stabil..
begitu terkena sinar UV dan udara, hidrokuinon dalam kosmetik bisa berubah bentuk
So, whitening dengan kandungan hidrokuinon biasanya dikemas dalam wadah yang kedap cahaya.
Kalau kemasannya dalam bentuk jar (semacam toples) bagaimana?
ya.... tentu saja aktivitasnya tidak akan bertahan lama.. karena akan segera inaktif segera setelah Anda membukanya
hanya saja pemakaiannya sangat dibatasi, maksimal hanya 2% saja..
Akan tetapi hidrokuinon di-banned di Perancis
karena khawatir akan risikonya sebagai carcinogen (penyebab kanker)
Kalau di Indonesia, produk yang mengandung Hidrokuinon diperbolehkan dengan batas tertentu,
tetapi tidak boleh masuk dalam kategori kosmetik..< Lha... terus???
"Masuknya dalam kategori obat-obatan" kata seorang penyuluh dari BPPOM "dan tidak boleh dijual bebas"
jadi dengan kata lain harus dibeli di apotek.
Hidrokuinon merupakan inhibitor kuat terhadap produksi melanin.
Akan tetapi hidrokuinon ini bisa menimbulkan iritasi.
dan strukturnya tidak stabil..
begitu terkena sinar UV dan udara, hidrokuinon dalam kosmetik bisa berubah bentuk
So, whitening dengan kandungan hidrokuinon biasanya dikemas dalam wadah yang kedap cahaya.
Kalau kemasannya dalam bentuk jar (semacam toples) bagaimana?
ya.... tentu saja aktivitasnya tidak akan bertahan lama.. karena akan segera inaktif segera setelah Anda membukanya
3.
Tretinoin
Nama lainnya asam retinoat (retinoic acid)Kalau Anda familiar dengan vitamin A, tretinoin ini adalah bentuk asam dari vitamin A
Tretinoin ini banyak banget manfaatnya, selain sebagai pemutih
Biasanya dipakai pada pengobatan jerawat, pencegahan penuaan dini karena cahaya (photoageing), mengusir keriput, bisa juga dipakai untuk mengobati kerontokan rambut, mengurangi penampakan stretch mark, dll
Tetapi, ternyata ada orang-orang tertentu yang tidak bisa mentolerir tretinoin
gatal-gatal, kemerahan, sakit atau rasa terbakar kadang terasa saat konsumsi krim yang mengandung tretionin.
Tretionin ternyata bisa menyebabkan penipisan kulit!
4.
Alkylphenols
Alkylphenol yang biasa digunakan termasuk Nonylphenols
(NPs), Octylphenols dan dalam bentuk-bentuk ethoxylate-nya
, terutama Nonylphenolethoxylate (NPE). NP banyak digunakan dalam
industri tekstil untuk proses pencucian dan pewarnaan. Bahan-bahan ini adalah
racun untuk kehidupan air. Mereka akan bertahan dalam lingkungan dan dapat
terakumulasi dalam jaringan tubuh. Konsentrasinya akan meningkat melalui
rantai makanan (biomagnify). Kemiripan strukturnya dengan
hormon estrogen alamiah dapat menganggu perkembangan seksual pada
beberapa organisme termasuk menyebabkan feminisasi ikan.
Pemakaian NP
diatur dengan ketat di Uni Eropa dan sejak tahun 2005 telah dibatasi
penggunaannya.
5.
Phthalates
Pthalate adalah kelompok bahan kimia yang
paling umum digunakan untuk melunakan PVC ( plastik polyvinyl chloride).
Pada industri tekstil bahan-bahan ini digunakan dalam pembuatan kulit buatan,
karet dan PVC, serta beberapa pewarna. Ada kekhawatiran besar terhadap
kadar racun dari Pthalate seperti DEHP (Bis (2-ethylhexyl) Pthalate
) yang bersifat toksik bagi reproduksi mamalia, karena dapat menganggu
perkembangan testis di awal kehidupan.
DEHP
dan DBP (Dibutyl Pthalate) digolongkan sebagai ‘toksik bagi sistem
reproduksi’ di Eropa dan penggunaannya dibatasi. Dibawah Undang Undang Uni
Eropa REACH, DEHP , BBP (Benzyl butyl Phthalates) dan DBP dijadwalkan
pelarangannya pada tahun 2015.
6.
Brominated dan chlorinated flame retardants
Brominated
Flame Retardants (BFR)
adalah bahan kimia persisten dan bioakumulatif yang jenisnya sekarang banyak
hadir di lingkungan sekitar kita. Polybrominated diphenyl ethers (PBDEs)
adalah salah satu kelompok BFR yang paling umum digunakan untuk
membuat beragam bahan-bahan tahan api, termasuk tekstil.
Beberapa
PBDE mampu menganggu sistem hormon, yang terlibat dalam perkembangan dan
pertumbuhan seksual. Dibawah hukum Uni Eropa penggunaan beberapa jenis PBDE
dibatasi dengan ketat Salah satu PBDE telah didaftarkan sebagai ‘zat
berbahaya yang diprioritaskan (untuk di eliminasi)’, berdasarkan
undang-undang Eropa tentang air. sehingga tindakan harus diambil untuk
menyingkirkan kontaminasi materi tersebut pada badan-badan air
7.
Azo dyes
Azodyes atau Pewarna Azo adalah salah satu
dari jenis pewarna utama yang digunakan industri tekstil.Beberapa pewarna azo
terdegradasi saat digunakan dan melepaskan bahan-bahan kimia yang dikenal
sebagai aromatic amina. Beberapa aromatic amina tersebut
dapat menyebabkan kanker. Uni Eropa telah melarang penggunakan pewarna azo
yang dapat melepaskan gugus amina penyebab kanker pada setiap
tekstil yang berkontak langsung dengan kulit manusia.
8.
Senyawa Organotin
Senyawa
Organotin digunakan dalam biosida dan bahan anti jamur dalam berbagai
produk kebutuhan sehari-hari. Dalam industri tekstil bahan-bahan ini digunakan
untuk produk seperti kaos kaki, sepatu dan baju olahraga untuk mencegah bau
yang disebabkan oleh keringat.
Salah
senyawa organotin yang paling terkenal adalah tributyltin (TBT). Dahulu,
salah satu kegunaan utamanya adalah untuk cat anti bocor pada kapal, sampai
muncul bukti bahwa bahan ini tak terurai di lingkungan. Ia akan menumpuk dalam
tubuh dan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan reproduksi.
Penggunaannya sebagai cat anti bocor sekarang sebagian besar telah dilarang.
TBT juga digunakan di industri tekstil.
TBT
terdaftar sebagai ‘zat berbahaya prioritas’ dibawah regulasi Uni Eropa sehingga
langkah-langkah perlu diambil untuk menyingkirkan kontaminasinya dari
badan-badan air di Eropa. Dari bulan Juli 2010 dan Januari 2012 produk-produk
(termasuk kebutuhan sehari-hari) yang mengandung senyawa organotin akan
dilarang di seluruh Uni Eropa.
9.
Perfluorinated chemicals
Perflourinated
chemicals (PFCs) adalah
bahan kimia buatan manusia yang banyak digunakan industri karena sifatnya yang
tidak lekat dan anti air. Mereka digunakan untuk membuat produk tekstil dan
produk kulit anti air dan anti noda.
Bukti-bukti
menunjukan banyak PFCs tidak terurai di alam dan dapat terakumulasi dalam
jaringan tubuh serta jumlahnya meningkat melalui rantai makanan (biomagnify)
. Setelah masuk tubuh, beberapa jenisnya terbukti mempengaruhi hati serta
mengganggu kerja hormon, merubah tingkat pertumbuhan dan hormon reproduksi.
Yang paling
terkenal dari PFCs adalah perfluorooctane sulphonate (PFOS), sebuah
senyawa yang sangat sulit terurai dan bertahan untuk jangka waktu yang sangat
lama di lingkungan. PFOS adalah satu dari “Polutan Organik Persiten” yang
peredarannya dibatasi di bawah Konvensi Stockholm, sebuah perjanjian global
untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. PFOS juga dilarang
di Eropan dan Kanada untuk penggunaan tertentu.
10.
Chlorobenzenes
Cholorobenzenes adalah bahan kimia persiten dan bioakulumatif
yang digunakan sebagai pelarut dan biosida dalam pembuatan pewarna.. Efek
paparan tergantung pada jenis chlorobenzenes, namun, bahan-bahan ini
biasanya mempengaruhi hati, tiroid dan sistem saraf pusat. Hexachlorobenzene
(HCB) sebuah bahan kimia paling beracun dan persisten dari kelompok ini,
bersifat mengganggu kerja hormon.
Di Uni
Eropa, pentacholorbenzene dan HCB diklasifikasikan sebagai ‘zat
berbahaya prioritas’ sehingga langkah-langkah harus diambil untuk menyingkirkan
polusi tersebut dari badan-badan air di Eropa. Mereka juga terdaftar sebagai
‘Polutan Organik Persisten’ untuk dibatasi penggunaanya secara global di bawah
Konvensi Stockholm. Bahan-bahan tersebut dilarang atau dijadwalkan
untuk diakhiri penggunaannya di Eropa.
11.
Chlorinated solvents
Pelarut
terklorinasi seperti trichloroethane (TCE) digunakan oleh produsen
tekstil untuk melarutkan zat lain selama proses produksi dan membersihkan kain.
TCE adalah
zat perusak ozon yang tidak terurai di lingkungan. Juga dikenal berdampak pada
sistem saraf pusat, hati dan ginjal. Sejak tahun 2008 Uni Eropa membatasi
secara ketat penggunaan TCE untuk kedua kegunaan diatas.
12.
Chlorophenols
Chlorophenols adalah sebuah kelompok bahan kimia
yang digunakan sebagai biosida. Penggunaannya sangat luas, mulai dari pestisida
hingga pengawetan kayu dan tekstil.
Pentachlorophenol
(PCP) dan turunannya digunakan sebagai biosida di industri tekstil. PCP sangat
beracun bagi manusia dan berdampak pada banyak organ tubuh. Bahan ini juga sangat
beracun bagi organisme air. Uni Eropa telah melarang pembuatan produk yang
mengandung PCP di tahun 1991. Sekarang, penjualan dan penggunaan produk
yang yang mengandung bahan kimia tersebut juga dibatasi secara ketat.
13.
Short-chain chlorinated paraffins
Short-Chain
Chlorinated Paraffin (SCCPs) digunakan dalam industri tekstil sebagai penghambat penyebaran
api. Bahan-bahan ini sangat beracun bagi organisme air, tidak mudah
terurai di lingkungan dan memiliki potensi tinggi untuk terakumulasi dalam
organisme hidup. Penggunaannya pada beberapa sektor telah dibatasi di Uni Eropa
sejak tahun 2004.
14.
Logam berat : kadmium, timbal, merkuri dan kromium (VI).
Logam berat
seperti : kadmium, timbal dan merkuri telah digunakan pada pewarna dan
pigmen tertentu untuk tekstil. Logam-logam ini dapat terakumulasi dalam tubuh
dari waktu ke waktu dan sangat beracun, dengan efek termasuk kerusakan
pada sistem saraf (timbal dan merkuri) atau ginjal (kadmium). Kadmium juga dikenal
sebagai penyebab kanker
Kromium (VI)
digunakan pada proses tekstil tertentu dan penyamakan kulit bahan ini sangat
beracun bahkan di konsentrasi rendah, termasuk bagi banyak organisme air
Di Uni Eropa
kadmium, merkuri dan timbal telah diklasifikasikan sebagai ‘zat berbahaya
prioritas’ sehingga langkah-langkah yang harus diambil untuk
menyingkirkan polusi di badan-badan air Eropa. Penggunaan kadmium,
merkuri dan timbal telah lama dibatasi dengan ketat di Eropa; termasuk
penggunaan tertentu dari merkuri dan kadmium pada tekstil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar